Translate

Halaman

Selasa, 18 Desember 2012

Elemen-Elemen Sistem Pengendalian

Elemen-Elemen Sistem Pengendalian

Ada lima macam elemen utama dalam suatu sistem pengendilan otomatis yaitu:

  1. Process (Pressure, Level, Flow dan Temperature) 
  2. Measuring Element ( Sensor dan Transmitter)
  3. Controller
  4. Final Control Element (Control Valve) 
  5. Media Transmisi
1. Measuring Element

Primary Sensing Element (Sensor) adalah suatu alat yang pertama kali menerima suatu bentuk energi dari media yang akan diukur, dan menghasilkan suatu output yang sebanding dengan nilai besaran yang diukur. Sinyal output dari primary element, merupakan beberapa variabel fisis seperti gaya, tekanan, tegangan listrik dan lain-lain. Bagian input disebut juga sebagai elemen sensor atau Tranducer, dimana tugas sensor adalah merubah suatu besaran fisis menjadi besaran fisis yang lain. Sehingga memungkinkan Secondary Element untuk mengola data dari Sensor tersebut.

Thermocouple adalah salah satu alat ukur temperatur yang terdiri dari dua jenis kawat yang tebuat dari bahan paduan yang berbeda yang ujung-ujungnya disambung. Seperti terlihat pada gambar berikut
Sambungan dua buah logam penghantar listrik yang mempunyai beda muai, pada salah satu ujung dilas menjadi satu dan ujung yang satunya dibiarkan terbuka untuk sambungan ke pengukuran. Sambungan yang dilas (kena panas) disebut Measuring Junction (Hot Junction). Sedangkan sambungan ke pengukuran (dingin) disebut Reference Junction (Cold Jucntion).

Secondary Element berfungsi untuk mengolah perubahan fisik yang dihasilkan oleh sensor menjadi suatu penunjukan (Indicator dan Recorder) maupun Control Element (Controller). Secondary Element juga sering disebut Transmitter, yaitu suatu alat yang mengubah besaran fisik dari sensor menjadi signal standart untuk dikirim ke alat lainnya.



2. Kontroler Otomatis (Automatic Controller) 

Controller adalah salah satu peralatan instrumentasi yang berfungsi membandingkan nilai pengukuran terhadap nilai yang dikehendaki (Set Point), dan sesuai modenya menghasilkan sinyal kendali sebagai keluaran yang sebanding dengan selisih nilai pengukuran Set Point. 

Output Controller pada suatu pengendalian proses tergantung kepada: 

1. Aksi Kontrol (Control Action), 

2. Mode Kontrol (Control Mode), 

 Aksi Kontroler (ControlAction) 

Control Action adalah merupakan aksi dari kontroler yang dapat diubah­ubah dari Direct menjadi Reverse atau sebaliknya dan ditetukan sesuai dengan kebutuhannya untuk membentuk metode lup pengaturan menjadi sistem tertutup dengan Feedback negative. 

 Pada Controller dengan aksi Direct, adalah merupakan aksi Controller apabila tejadi kenaikan sinyal pengukuran (PV), maka menyebabkan kenaikan sinyal output. Sedangkan apabila terjadi kenaikan Set Point (SV), maka output akan turun dengan menghasilkan kesalahan (Error) sebesar PV-SV. 

 Pada Controller dengan aksi Reverse adalah merupakan aksi Controller apabila tejadi kenaikan sinyal pengukuran (PV), maka menyebabkan penurunan sinyal output. Sedangkan apabila terjadi kenaikan Set Point 



(SV), maka output akan naik dengan menghasilkan kesalahan (Error) sebesar SV-PV. 

 Mode Kontroler (Control Mode) 

Control Mode adalah tata cara Controller dalam menghasilkan sinyal output sebagai tanggapan atas kesalahan yang dideteksinya. 

Mode Kontroler antara lain: 

1. Mode Kontroler Proportional (P Controller) 

2. Mode Kontroler Proportional + Integral (PI Controller) 

3. Mode Kontroler Proportional + Derivative (PD Controller) 

4. Mode Kontroler Proportional + Integral + Derivative (PID Controller) 


3. Final Control Element (Control Valve) 

Contol Valve adalah sabuah alat yang dioperasikan dengan daya, yang memodifikasi kecepatan aliran fluida di dalam sistem pengendalian proses. Alat ini terdiri dari valve yang dihubungkan dengan mekanisme actuator yang mampu merubah posisi elemen pengontrol aliran dalam valve dalam rangka merespon sinyal yang berasal dari sistem kontroler.8:75) 

Control Valve akan bekerja sesuai dengan perintah dari kontroler menjadi suatu aksi yang dapat memanipulasi kondisi proses ke harga yang dikehendaki. 

Secara umum Control Valve dibagi menjadi dua yaitu:  Control Valve Gerakan Linier ( Linier Motion)  Control Valve Gerakan Berputar (Rotary Motion) 


Sedangkan berdasarkan aksinyajenis dari Control Valve yaitu: 

 Air To Close (ATC) atau disebut juga Normally Open (NO). 

Yaitu jenis Control Valve yang pada kodisi normal (belum mendapat sinyal input) dalam keadaan membuka (Open). Dan jika mendapat sinyal input maka valve akan bergerak menutup. 

 Air To Open (ATO) atau disebut juga Nomally Close (NC). 

Yaitu Jenis Control Valve yang pada kondisi normal dalam keadaan menutup (Close). Dan jika mendapat sinyal input maka valve akan bergerak membuka. 

Untuk lebih jelasnya Control Valve Acting ATC dan ATO dapat dilihat pada gambar berikut ini:


2 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More